![]() |
@dhikaoctaviani sebagai Pembicara di Acara @hijabeesurabaya |
Hari Minggu kemarin Misis Devi mengikuti sebuah acara pengajian yang diadakan oleh komunitas Hijabee Surabaya, dimana salah satu pembicara nya adalah Dhika Wahyu Octaviani, Owner dari @culisnary , sebuah usaha yang berfokus pada Catering and Food House.
Mahasiswa S1 Teknik Informatika ITS ini selain mengisi hari-harinya dengan perkuliahan dan bisnis kulinernya, juga sangat disibukkan dengan tugas barunya sebagai Ning Surabaya 2015.
Sangat menarik untuk Misis Devi menilik lebih dalam kisah dari seseorang yang mengenakan Hijab namun bisa tergabung dalam sebuah Paguyuban Cak dan Ning Surabaya dimana tidak banyak perempuan berhijab yang bisa berprestasi di kompetisi yang bukan merupakan ajang muslimah.
Sejak 2010 mengenakan Hijab, tidak terbersit sedikitpun dipikiran Dhika untuk melepasnya ketika Dhika mendaftarkan dirinya untuk mengikuti ajang pemilihan Cak dan Ning Surabaya. Banyak saingan yang lebih cantik, seksi, modis dan berpenampilan lebih menarik, tapi bukan berarti membuat Dhika ikut-ikutan untuk melepas hijab demi diterima dan lolos pemilihan ini, "Awalnya memang minder ya. Banyak peserta yang udah punya banyak prestasi modelling, bahkan sudah terdaftar di agency model. Jadi, secara penampilan mereka sudah oke banget. Sedangkan aku cuma mahasiswa teknik yang temen kuliah nya cowok semua, jadi aku nya udah terbentuk cuek sama penampilan, trus tiba-tiba berada dilingkungan yang saingannya bener-bener well groomed, jadi ya mau nggak mau harus belajar menyesuaikan diri."
Karena pada dasarnya, wanita kelahiran 1991 ini ingin mengikuti pemilihan Cak dan Ning Surabaya bukan untuk sekedar cantik-cantikan, namun juga karena ingin menjadi sosok yang lebih baik, "Teman-teman aku sejak jadi Cak dan Ning kelihatan banget perubahannya, mulai dari penampilan, pembawaan dan kualitas pribadinya." Dan benar saja, setelah akhirnya terpilih menjadi salah satu finalis, Dhika mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari banyak pelatihan sampai dengan tugas-tugas yang membuatnya makin berpengetahuan, matang, dan dewasa.
Belum 1 tahun menjabat, sudah begitu banyak suka dan duka menjadi Ning Surabaya, "Duka nya masalah jadwal yang sangat padat, namun ketutup sama sukanya sih, selain bisa jadi representasi pemuda di Surabaya, selama jadi Ning kami juga dapat banyak ilmu dan materi, mulai dari make up, grooming, guiding, tari dll. Juga banyak ketemu orang-orang penting, hadir diberbagai acara mulai upacara, gala dinner pemerintah, peresmian-peresmian acara, dll" ceritanya antusias.
Dan kalau dibilang hijab menghalangi Dhika sebagai duta wisata Surabaya dalam mempresentasikan diri dan kota tercintanya, tidak dibenarkan oleh Dhika. "Memang di awal rada kesulitan mempelajari pakem-pakem baju kebesaran Ning, jadi harus aktif bertanya. Tapi seiring berjalannya waktu, justru karena berhijab bikin aku lebih mudah dalam menyiapkan diri memakai baju kebesaran Ning Surabaya setiap bertugas, nggak perlu sasak rambut dan sanggul menyanggul. Jadi, waktu persiapan menjadi lebih mudah." Tutur Dhika yang menampilkan Hijab Styling sebagai Bakat dan Minat nya ini.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waaaahhh.. jadi nggak ada alasan lagi kalau berhijab bisa membatasi kita dalam berprestasi yaaaa..
Selama kita berfokus sama kelebihan kita dan memancarkannya dengan baik, Inshaallah, jalan prestasi akan terbuka lebar untuk siapapun yang berusaha dengan keras, berhijab ataupun tidak. Jadi, jangan pernah ragu untuk mengikuti kompetisi positif apapun dengan tetap bangga mengenakan hijabmu ya dear.. Karena itu kewajibanmu dan identitasmu, berbanggalah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar