Selasa, 29 Oktober 2013

Aku Ingin Mudah

Terkadang, cenderung sering, aku menginginkan hal yang mudah. Aku ingin dimudahkan dalam berbagai hal. Aku ingin semua hal yang ku inginkan, bisa aku dapatkan dengan mudah. Singkat kata, Aku Ingin Mudah. Aku ingin mendapatkan semua kemudahan dalam setiap urusan yang aku hadapi. But unfortunately, the world not work like that, especially in my world.

Dari kecil, aku harus bersusah payah dalam mendapatkan apa yang aku mau. Untuk bisa beli jajan di kantin saat sekolah dasar seharga Rp 400,- saja, aku harus berjualan. Iya, aku memulai berjualan sejak kelas 3 SD. Dari jualan es lilin sampai permen asem. Bulek ku yang menyediakan semuanya. Dan aku membawanya ke sekolah untuk menjualnya.

Alhamdulillah sebagai anak Pegawai Negeri dengan gaji yang pas-pas an, ayah ku mampu menyekolahkanku di sekolah islam terbaik, SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Saat anak-anak lain di antar jemput naik motor atau bahkan mobil, aku di antar jemput sama mama naik sepeda ontel. Walaupun ada beberapa anak yang mengejek, aku tidak begitu peduli. Saat masih kecil, aku termasuk orang yang tidak begitu peduli dengan apa yang orang pikirkan. Aku hanya peduli dengan apa yang aku pikirkan. Egois kedengarannya, tapi itulah cara ku bertahan.

Dan kenapa aku bilang "Alhamdulillah"? Dikarenakan aku bersekolah di tempat anak-anak kaya dengan uang saku yang cukup banyak (lain denganku yang tidak pernah diberi uang saku) , dengan sangat mudah aku menjual semua jajanan ku. Sebelum jam istirahat usai, semua daganganku ludes! Dan lama kelamaan, sebelum jam istirahat dimulai pun, semua daganganku habis, karena mereka sudah mulai memesan jajanan ku dari sebelum jam istirahat dimulai.

Karena setiap hari daganganku habis, setiap hari pula aku mendapat "fee" dari bulekku. Dari situlah akhirnya aku bisa pergi ke kantin sekolah untuk membeli jajanan pisang cokelat yang paling tersohor seantero sekolah. Yiiiihhaaaa!!!!

Tapi tetap, sebenarnya aku masih ingin semua kemudahan. Saat aku harus selalu berjuang dalam mendapatkan sesuatu, aku melihat ada orang yang aku kenal yang bisa mendapatkan apapun yang dia mau dari dia kecil hingga dewasa. Itu menggiurkan. Melihat seseorang begitu terbiasa hidup serba berkecukupan, tidak mengerutkan kening untuk berpikir bagaimana bertahan hidup dan tidak perlu meneteskan air mata serta keringat untuk menggapai kehidupan yang nyaman. Melihat seseorang yang mengatri di ATM adalah pengorbanan terbesar dari waktu dan tenaganya. Melihat seseorang yang mengernyitkan dahinya hanya untuk memilih antara dua pakaian yang sama dengan dua warna yang berbeda, dan akhirnya membeli keduanya. Oh God, its tempting. Really.

But no dear, not in my life. Dalam hidupku, aku diajarkan oleh dunia untuk berjuang dengan keras jika ingin mendapatkan sesuatu. Di duniaku, aku diajarkan untuk bermental baja jika ingin menggapai cita-cita. Di duniaku, aku harus pandai memilih dan memilah. Aku harus belajar menempatkan prioritas dan komit akan prioritas yang terlah aku tetapkan. Namun juga, di dunia ku, aku harus tanggap akan perubahan, tanggap akan kegagalan dan segera mencari "jalan lain", fokus pada solusi. Di duniau, aku kasrus mudah beradaptasi dan bertindak seperti air yang bersifat liquid. Di duniaku, aku juga selalu diingatkan untuk rendah hati dan tidak tamak akan keduniaan.

Itu sebagian kecil dari duniaku, yang akan dengan gamblang ku tulis dalam blog ini.
Bukan tentang kehidupan pribadi, tapi tentang bisnisku. Dari awal mula bisnis, proses dan kisah-kisah yang menginspirasi. Kisahku dan atau kisah-kisah mereka yang lebih dulu sukses. Enjoy my blog :)

mrs.deviyanuari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar