Sabtu, 02 November 2013

Keterbatasan Mendorong Kreativitas

Well, setelah aku memutuskan untuk berbisnis, aku mulai berpikir untuk berbisnis apa. Satu hal yang aku yakini adalah, pertama aku ingin berbisnis dibidang yang aku suka. Aku ingin berbisnis dari hobi. Misalnya usaha kuliner, berarti harus sesuatu yang suka aku makan. Kedua, aku ingin berbisnis sesuatu yang aku bisa, tahu dan membuat ku nyaman dalam melakukannya. Karena ini adalah awal mula aku dalam berbisnis, aku tidak ingin memulainya dengan sesuatu yang sama sekali tidak aku tahu. Aku ingin benar-benar memahami pasar apa yang aku targetkan dan kebutuhan ataupun selera yang dimiliki oleh pasar yang aku targetkan tersebut. Dan yang terakhir, aku pengen bisnis awal ini yang modalnya tidak terlalu banyak sehingga resiko nya pun tidak terlalu besar. At least, for now.

Mungkin benar, bahwa sering kali, keterbatasannlah yang membuat seseorang menjadi lebih kreatif. Keterbatasannlah yang membuat orang lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik dari yang lain, untuk memberi lebih banyak dari yang lain. Dan itulah yang sedang aku hadapi sekarang, keterbatasan.

Hidup di Sanggau, jauh dari SDM maupun bahan baku, cukup membuat aku frustasi. Benar-benar frustasi. Semua harga bahan baku 2-5 kali lebih mahal. Dan keterbatasan pilihan pun membuat aku tersesat. Tersesat dalam kebingungan yang memusingkan. Bagaimana caranya menjual sesuatu yang untuk bahan bakunya saja begitu mahal padahal dengan kualitas yang tidak begitu bagus?? Belum aku harus menghitung biaya SDM nya. Oh dear God.

Karena keterbatasan inilah aku merasa tidak mungkin untukku menciptakan outwear seperti yang aku mimpikan. Iya, aku benar-benar bermimpi untuk dapat menciptakan line fashion ku sendiri. Memiliki brand fashion sekaligus butik dengan namaku sendiri, design ku sendiri. Tapi, aku rasa untuk sekarang, itu masih belum bisa aku wujudkan. So, aku harus berimprovisasi. Lalu, aku memutuskan untuk memulainya dengan aksesoris. Pertimbanganku, bahan baku yang digunakan untuk membuat aksesoris lebih sedikit dibandingkan untuk membuat outwear. Jadi, aku rasa, aksesoris adalah jawaban paling bijak untuk setiap hambatan yang aku hadapi -  SDM, harga bahan baku dan minimnya pilihan.

Aku hanya tidak ingin semua keterbatasan ini membatasi keinginanku untuk memulai bisnis dibidang fashion. Jadi, aku mulai merubah cara pandangku akan setiap keterbatasanku. Keterbatasan bukanlah  batasan jika kita tidak berpikir demikian. Aku melatih cara pandang ku untuk dapat melihat hal positif dari setiap situasi, dan cara pandang inilah yang membantuku untuk tetap waras disituasi paling menekan sekalipun. Disitulah tantangannya. Nikmatilah :)

mrs.deviyanuari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar